Opini
Home » Berita » Siapkah Aceh Jaya Jadi Tuan Rumah PORA 2026

Siapkah Aceh Jaya Jadi Tuan Rumah PORA 2026

ISUPUBLIK.ID – Kabupaten Aceh Jaya bersiap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Aceh (PORA) XVII tahun 2026. Status ini menjadi kehormatan sekaligus tantangan serius dalam hal kesiapan infrastruktur, akomodasi, serta manajemen anggaran dan waktu.

Dari sisi pendanaan, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya telah mengalokasikan Rp 5,7 miliar dalam APBK 2025. Pemerintah Aceh turut mengucurkan dana Rp 65 miliar, termasuk Rp 40 miliar khusus untuk pembangunan stadion utama.

Meski demikian, angka ini masih jauh dari total kebutuhan yang mencapai Rp 184,2 miliar. Artinya, terdapat selisih lebih dari Rp 113 miliar yang hingga pertengahan 2025 belum memiliki kejelasan sumber pembiayaan.

Pembangunan fisik venue olahraga juga masih dalam tahap awal. Stadion utama, yang menjadi ikon pelaksanaan PORA, masih dalam proses perencanaan dan pembebasan lahan. Keterlambatan proses ini berisiko mengganggu kesiapan 47 cabang olahraga yang direncanakan dipertandingkan.

Tidak hanya infrastruktur, persoalan akomodasi juga menjadi tantangan besar. Ribuan atlet, ofisial, dan tamu undangan akan hadir selama event berlangsung. Namun saat ini, kapasitas penginapan di Aceh Jaya masih sangat terbatas, umumnya hanya terdapat di Calang dan Lamno.

Barajaya, Janji yang Belum Ditunaikan

Pemkab Aceh Jaya telah merancang opsi homestay dengan melibatkan masyarakat serta memanfaatkan ruang-ruang sekolah sebagai tempat inap alternatif.

Namun hingga pertengahan 2025, belum terlihat simulasi teknis atau pemetaan akomodasi yang rinci dan terukur. Akomodasi yang layak bukan hanya soal jumlah kamar, tetapi juga menyangkut aspek kenyamanan, seperti air bersih, listrik, sanitasi, keamanan, dan akses ke venue.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Bupati Aceh Jaya, Safwandi, menunjukkan komitmen kuat. Ia menegaskan bahwa PORA 2026 bukan hanya soal menjadi tuan rumah, tetapi juga sebagai momentum membangun warisan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami tidak ingin sekadar menjadi tuan rumah, tapi ingin meninggalkan warisan pembangunan yang bermanfaat. PORA ini bukan hanya soal olahraga, tapi harga diri daerah dan masa depan generasi muda,” tegas Bupati Safwandi dalam berbagai kesempatan.

Pemerintah Kabupaten telah menginstruksikan percepatan pembangunan dan pelibatan aktif masyarakat dalam berbagai aspek persiapan.

Harga Beras di Aceh Jaya Terus Alami Kenaikan

Antusiasme masyarakat juga tinggi, terutama pelaku UMKM dan pengelola penginapan lokal. Mereka berharap PORA dapat membawa dampak ekonomi, namun juga menuntut kerja nyata, bukan hanya wacana.

“Kami bangga dengan semangat Bupati, tapi perlu kerja nyata di lapangan. Waktu tinggal sedikit,” ujar seorang pengelola penginapan di Calang.

“Kalau ini serius dibangun, ini peluang besar bagi kami pelaku UMKM. Tapi pemerintah harus transparan dan jangan lambat bekerja,” kata Nur Aini, pelaku UMKM setempat.

Sebelumnya, pada Kamis, 22 Mei 2025, Bupati Aceh Jaya melakukan audiensi dengan Pemerintah Aceh di Banda Aceh. Dalam pertemuan itu, Bupati Safwandi yang didampingi sejumlah pejabat, menekankan pentingnya dukungan dana dari Pemerintah Aceh agar seluruh tahapan persiapan berjalan optimal dan tepat waktu.

Plt. Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, yang menerima audiensi tersebut, menyampaikan komitmen Pemerintah Aceh untuk mendukung penuh pelaksanaan PORA di Aceh Jaya. Ia mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten dalam merespons amanah sebagai tuan rumah.

Polisi Ungkap Pembantaian Sadis di Aceh Tenggara

Belajar dari PORA XIV di Pidie tahun 2022 yang sempat menuai kritik akibat venue yang belum siap, minimnya akomodasi, dan lemahnya koordinasi, Aceh Jaya diharapkan mampu tampil lebih siap dan profesional. Bukan mengulang masalah yang sama, tetapi mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah terbaik.

PORA XVII dijadwalkan menjadi salah satu perhelatan olahraga terbesar di Provinsi Aceh, sekaligus menjadi ajang pemersatu dan penguat prestasi antar-kabupaten/kota di wilayah tersebut.

Namun semua itu hanya dapat terwujud bila kesiapan teknis dan manajemen dilaksanakan secara terukur, cepat, dan terkoordinasi. Niat baik dan semangat tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kerja nyata di lapangan.

Aceh Jaya punya peluang dan potensi. Tapi waktu terus berjalan. Sejarah hanya berpihak pada mereka yang benar-benar siap. ()

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

01

Guru Adukan Masalah ke DPRK Aceh Jaya

02

Komisi IV DPRK Aceh Jaya Akan Kawal Masalah Persoalan Guru

03

Laka Maut di Aceh Jaya Satu Warga Meninggal di Tempat

04

Warga dan Aparat Hukum Tangkap Pencuri Baterai Telkomsel

05

Mobil Wakil Bupati Terlibat Laka Lalu Lintas Satu Warga Meninggal

SP4N LAPOR
error: Tidak Bisa Disalin