ISUPUBLIK.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hingga akhir Juni 2025,baru sekitar 30 persen Zona Musim (ZOM) di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau.
Musim kemarau tahun ini datang lebih lambat dibandingkan rata-rata klimatologis. Sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam masa peralihan atau bahkan belum menunjukkan tanda-tanda kemarau.
Menurut catatan BMKG, wilayah yang telah mengalami musim kemarau terbagi dalam beberapa kategori:
* Sebagian kecil wilayah: Aceh, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, bagian utara dan timur Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
* Sebagian wilayah Riau, Banten, dan Jawa Tengah.
* Sebagian besar wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
* Seluruh wilayah: Nusa Tenggara Barat (NTB).
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap dinamika cuaca yang masih fluktuatif. Meski beberapa wilayah telah memasuki kemarau, hujan lokal dan potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di berbagai daerah.
“Pantau terus pembaruan informasi iklim dari BMKG agar masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan musim, khususnya sektor pertanian dan pengelolaan sumber daya air,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.
BMKG juga menyarankan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mulai melakukan langkah mitigasi kekeringan, terutama di wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih panjang.
Untuk informasi cuaca dan musim terkini, ikuti terus pembaruan resmi dari BMKG melalui kanal digital dan media sosial mereka.()
Komentar