Wisata & Budaya
Home » Berita » Pulau Keuh Berpotensi Jadi Sumber Baru Kesejahteraan Nelayan Lhok Patek

Pulau Keuh Berpotensi Jadi Sumber Baru Kesejahteraan Nelayan Lhok Patek

pertemuan antara sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang melakukan penelitian di Aceh Jaya dengan Panglima Lhok Patek.(foto-ist)

ISUPUBLIK.ID – Pulau Keuh, gugusan kecil yang berada di perairan Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya, mulai dilirik sebagai salah satu potensi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan Lhok Patek.

Gagasan tersebut mengemuka dalam pertemuan antara sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang melakukan penelitian di Aceh Jaya dengan Panglima Lhok Patek, Hasbi, didampingi Sekretaris Lhok dan difasilitasi oleh Sekcam Darul Hikmah, Syahril Rauzi, S.HI.

Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut menjadi wadah diskusi terbuka mengenai persoalan ekonomi pesisir dan peluang pemberdayaan masyarakat nelayan.

Dalam kesempatan itu, Hasbi memaparkan bahwa kehidupan nelayan saat ini tengah menghadapi tantangan berat. Cuaca ekstrem, keterbatasan alat tangkap, serta tingginya biaya operasional membuat banyak nelayan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

“Sekarang ini ekonomi nelayan sedang sulit. Mereka harus berlayar jauh ke laut lepas untuk mencari ikan, tapi hasilnya kadang tidak seberapa. Boat yang digunakan juga kecil, berbahan kayu, dan setiap dua tahun sekali harus diperbaiki di dok. Itu butuh biaya besar,” ujar Hasbi. Selasa, 28/10/2025.

Kapolda Aceh Tegaskan Pemuda Miliki Peran Penting Penentu Nasib Bangsa

Menurutnya, salah satu cara untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan mengoptimalkan potensi laut di sekitar Pulau Keuh. Pulau kecil itu selama ini dikenal memiliki ekosistem laut yang masih alami, dengan terumbu karang yang terjaga baik dan keanekaragaman hayati yang melimpah.

“Pulau Keuh memiliki laut yang jernih dan terumbu karang yang masih bagus. Kita bisa pasang rumpon fiber di sekitar pulau sebagai rumah ikan agar tangkapan nelayan meningkat. Selain itu, kawasan ini juga bisa dikembangkan sebagai objek wisata bahari, dan nelayan dapat terlibat langsung dalam pengelolaannya,” tambahnya.

Hasbi menyebutkan, jika kawasan Pulau Keuh dikembangkan secara terpadu antara perikanan dan pariwisata, maka nelayan tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan laut, tetapi juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari sektor jasa wisata, seperti penyewaan boat, pemandu wisata, hingga pengelolaan homestay sederhana di pesisir.

Namun demikian, ia menekankan bahwa ide ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.

“Nelayan siap menjalankan. Tapi untuk memulainya kami butuh dukungan dana dan pendampingan. Kami tidak punya modal besar, baik secara pribadi maupun kelembagaan,” katanya.

Hanya Satu SPBU Beroperasi, Puluhan Truk Antre BBM Jenis Solar di Calang

Sementara itu, Sekcam Darul Hikmah, Syahril Rauzi, S.HI, yang turut mendampingi pertemuan tersebut menyambut baik gagasan itu. Ia menilai potensi Pulau Keuh memang sangat besar, dan jika dikelola dengan baik bisa menjadi pilot project ekonomi maritim di Aceh Jaya.

“Kita mendukung penuh ide yang muncul dari masyarakat. Jika nelayan siap, maka pemerintah kecamatan akan membantu menjembatani koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten. Pulau Keuh bisa menjadi contoh bagaimana masyarakat pesisir berdaya dengan memanfaatkan kekayaan laut secara berkelanjutan,” ungkap Syahril.

Di sisi lain, mahasiswa UGM yang tengah melakukan penelitian di Aceh Jaya mengaku tertarik untuk menjadikan kawasan Lhok Patek dan Pulau Keuh sebagai bagian dari studi tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir berbasis ekowisata dan konservasi laut.

Salah seorang mahasiswa, Rizky Mahardika, menyebut bahwa pendekatan yang dilakukan masyarakat Lhok Patek sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian ekosistem.

“Kami melihat semangat masyarakat di sini sangat tinggi. Mereka tidak hanya ingin menangkap ikan, tapi juga menjaga lautnya. Itu contoh yang baik untuk diterapkan di daerah pesisir lain di Aceh,” ujar Rizky.

Diduga Gunakan Kompresor, 12 Nelayan Asal Sinabang Diamankan di Perairan Aceh Jaya

Untuk diketahui, Pulau Keuh sendiri merupakan salah satu pulau kecil tak berpenghuni di wilayah barat Aceh Jaya, berjarak sekitar 20 menit perjalanan laut dari daratan Lhok Patek. Selain kaya akan potensi ikan dan biota laut, pulau ini juga memiliki pemandangan alam yang indah, dengan hamparan pasir putih dan panorama matahari terbenam yang menarik untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam.

Dengan dukungan pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Pulau Keuh dapat menjadi ikon baru ekonomi pesisir Aceh Jaya, sekaligus memperkuat peran nelayan lokal dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan.()

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Bisa Disalin