Peristiwa
Home » Berita » Persawahan Siap Panen Ludes Diserang Gajah Liar, Warga Aceh Jaya Panik

Persawahan Siap Panen Ludes Diserang Gajah Liar, Warga Aceh Jaya Panik

Persawahan warga Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya dirusak Gajah Liar. (Jum'at 10/10/2025)

ISUPUBLIK.ID — Suasana sore di Desa Gampong Baroh, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, mendadak mencekam. Seekor gajah liar muncul dari arah hutan dan langsung merangsek ke kawasan persawahan warga pada jum’at (10/10/2025).

Hewan berbadan besar itu bukan hanya sekadar lewat — tapi mengamuk dan meluluhlantakkan tanaman warga, mulai dari padi siap panen, sawit, nilam, hingga tanaman kebun lainnya.
Kehadiran gajah itu membuat warga panik. Suara teriakan dan letusan mercon (petasan besar) terdengar bersahutan, namun upaya pengusiran tidak membuahkan hasil.

“Kami sudah halau pakai mercon, tapi gajahnya tak takut! Malah makin mendekat dan menginjak tanaman padi kami,” ujar Khairandi, salah satu warga Gampong Baroh, dengan nada kecewa dan cemas.

Menurut warga, gajah tersebut datang dari arah hutan yang berbatasan langsung dengan lahan pertanian penduduk. Diduga, satwa tersebut keluar dari habitatnya karena kekurangan makanan. Dalam beberapa minggu terakhir, warga juga mengaku melihat jejak kaki gajah di sekitar area kebun, pertanda hewan liar itu sudah sering mendekati permukiman.

“Kami takut, apalagi saat malam hari. Kalau sampai masuk kampung, bisa bahaya untuk anak-anak. Kami harap pemerintah dan BKSDA cepat datang sebelum gajahnya balik lagi,” ujar warga lainnya.

Distan Aceh Jaya Optimis Wujudkan Swasembada Pangan 2025

Ia menjelaskan, kerusakan akibat serangan gajah liar ini tergolong parah. Tanaman padi yang baru menunggu waktu panen terinjak dan roboh, sebagian bahkan habis dimakan. Sementara kebun sawit dan nilam milik warga mengalami kerusakan di beberapa titik.

Warga memperkirakan kerugian mencapai jutaan rupiah, meski hingga kini belum ada pendataan resmi dari pihak berwenang. Kondisi tersebut membuat masyarakat cemas akan ancaman gagal panen, terlebih hasil pertanian menjadi tumpuan ekonomi utama warga Gampong Baroh. “Kalau begini terus, kami bisa gagal panen total. Tolong pemerintah jangan diam saja,” kata Khairandi lagi dengan nada geram.

Di sisi lain, pihak warga menduga aktivitas manusia di sekitar kawasan hutan, seperti pembukaan lahan dan penebangan liar, dan pertambangan turut mempersempit ruang jelajah gajah liar. Akibatnya, hewan tersebut semakin sering masuk ke wilayah penduduk untuk mencari makan.

Masyarakat kini berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama pemerintah daerah Aceh Jaya segera turun tangan untuk mengevakuasi gajah tersebut. Mereka juga meminta agar solusi jangka panjang segera disiapkan, seperti pembuatan jalur khusus satwa atau penguatan pagar listrik di area rawan konflik.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BKSDA Aceh maupun pemerintah Kabupaten Aceh Jaya terkait langkah penanganan kasus terbaru ini. Namun, peristiwa di Gampong Baroh menambah daftar panjang konflik manusia dan gajah liar di kawasan Setia Bakti, yang memang dikenal sebagai salah satu koridor lintasan utama gajah Sumatra di Aceh Jaya.

Ratusan Warga Aceh Jaya Alami Gangguan Mental

Warga kini hanya bisa berharap malam-malam mereka kembali tenang — tanpa suara dentuman mercon dan tanpa rasa was-was akan kedatangan “tamu raksasa” yang bisa kapan saja datang merusak hasil jerih payah mereka.()

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Bisa Disalin