ISUPUBLIK.ID – Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos, bersama Wakil Bupati Muslem D, SE, menghadiri Upacara Adat Peumeunap dan Seumeuleung Raja dalam rangka memperingati 545 tahun berdirinya Negeri Daya, Minggu (8/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dipusatkan di Astaka Diraja Komplek Makam Poe Teumeureuhom, Kuala Daya, Kecamatan Jaya. Upacara ini turut dihadiri oleh para keturunan raja dari berbagai wilayah di Aceh serta unsur Forkopimda Aceh.
Upacara adat ini digelar setiap tahun bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha sebagai bentuk pelestarian budaya yang dahulu dilakukan oleh Raja Daya dalam menjamu tamu kehormatan dan raja-raja dari kerajaan lain. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi masyarakat di kawasan Kerajaan Daya (Lamno Daya).
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Jaya, Safwandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap para pendahulu.
“Melalui peringatan ini, kita mengenang dan menghormati jasa para leluhur yang telah berjuang mempertahankan bumi nusantara dari penjajah dan pengkhianat bangsa. Berdirinya Negeri Daya menjadi tonggak sejarah awal terbentuknya Kabupaten Aceh Jaya,” ujar Safwandi.
Ia menambahkan, selama 545 tahun perjalanan Negeri Daya, masyarakat telah melalui berbagai tantangan, termasuk bencana alam, namun tetap mampu bangkit dan membangun daerah.
“Kita telah membentuk pemerintahan yang stabil, memajukan perekonomian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semua ini berjalan seiring dengan upaya melestarikan budaya dan adat istiadat sebagai identitas kita,” jelasnya.
Safwandi juga menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang, khususnya di bidang teknologi, ekonomi, dan sosial.
“Kita harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan mewariskan adat budaya kepada generasi muda.
“Adat Peumeunap dan Seumeuleung Raja adalah bagian dari kekayaan budaya kita yang harus dilestarikan. Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal untuk membangun Aceh Jaya yang lebih maju dan berkelanjutan,” pungkasnya.()
Pewarta : Musliadi
Komentar