ISUPUBLIK.ID – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya akan melakukan intervensi pasar untuk menekan lonjakan harga beras yang terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Program ini digelar selama dua hari, pada 29–30 Juli 2025, dan dipusatkan di Taman Memorial Tsunami, Desa Keutapang, Kecamatan Krueng Sabee.
Langkah ini dilakukan sebagai respons atas kondisi pasar yang menunjukkan kenaikan harga signifikan serta berkurangnya stok beras di sejumlah usaha dan pedagang.
Kepala Bidang Pasar Disperindagkop Aceh Jaya, Khairul, mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Aceh dan Perum Bulog akan menggelar operasi pasar yang menjual beras premium dengan harga subsidi.
“Kita akan lakukan intervensi pasar dengan melibatkan berbagai pihak. Beras premium akan dijual lebih murah, disubsidi pemerintah hingga Rp6 ribu per kilogram,” ujar Khairul, Kamis (24/7/2025).
Ia menjelaskan, selain program tersebut, sebelumnya juga telah digelar kegiatan Gerakan Pangan Murah oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Aceh Jaya di sejumlah kecamatan untuk membantu warga mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Khairul memastikan, dari hasil pengawasan di lapangan, sejauh ini tidak ditemukan indikasi permainan harga oleh pedagang. Menurutnya, lonjakan harga disebabkan minimnya pasokan dari luar daerah.
“Pasokan beras selama ini berasal dari luar Aceh Jaya. Kalau suplai dari penyalur tersendat, harga pasti terdampak. Karena kita belum punya produksi lokal yang bisa mencukupi kebutuhan,” jelasnya.
Dengan adanya intervensi pasar oleh pemerintah, masyarakat diharapkan dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan pokok dan harga beras bisa kembali stabil di pasaran.
Sementara itu, para pedagang beras di Calang, mengaku stok beras premium masih tersedia, namun jumlahnya terbatas. Ia menyebut, beras medium sudah lama tidak ditemukan di pasaran.
“Sekarang semua beras yang kami jual jenis premium. Medium sudah tidak ada. Kami beli dari pemasok Rp245 ribu per sak 15 kilogram, dan kami jual Rp255 ribu sampai Rp260 ribu. Itu pun terbatas, karena takut harga naik lagi,” tuturnya.
Pedagang menambahkan, lonjakan harga mulai terjadi sejak adanya kebijakan pembelian gabah besar-besaran oleh pemerintah. Sejak saat itu, harga beras terus menanjak.
“Selama pasokan dari luar tidak lancar, beras akan tetap langka. Kalau datang, paling hanya beberapa hari langsung habis,” tambahnya.()
Pewarta : Yusriadi
Komentar