Pemerintah
Home » Berita » Pemerintah Aceh Bahas Memorial Living Park Rumoh Geudong

Pemerintah Aceh Bahas Memorial Living Park Rumoh Geudong

Setda Aceh
Plt. Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA, didampingi Kepala SKPA/Biro dan Instansi terkait menerima kunjungan Silaturahmi dan Audiensi Deputi Bidang Koordinasi HAM, Drs. Ibnu Chuldun, Bc.I.P, SH, M.Si, beserta jajaran, dalam dalam rangka koordinasi terkait rencana peresmian Memorial Living Park Rumoh Geudong, di Ruang Rapat Sekda Aceh, Banda Aceh, Rabu, (11/6/2025) malam.(foto-Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh)

ISUPUBLIK.ID– Pemerintah Aceh menerima kunjungan Deputi Bidang Koordinasi HAM Kemenko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas), Ibnu Chuldun, Rabu (11/6/2025) malam.

Kunjungan ini dalam rangka koordinasi peresmian Memorial Living Park Rumoh Geudong di Kabupaten Pidie, yang dijadwalkan pada 24 Juni 2025.

Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Sekda Aceh dan dipimpin langsung oleh Plt. Sekda Aceh, M. Nasir Syamaun. Turut hadir Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, Bukhari, Staf Khusus Menteri HAM, Idrus, serta sejumlah pejabat pusat dan daerah.

Ibnu Chuldun mengatakan, pembangunan memorial ini merupakan bagian dari program prioritas nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden serta pelaksanaan RPJMN. Ia menegaskan bahwa proyek ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi P5 HAM (Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM).

“Ini adalah upaya menghormati korban konflik dan memperkuat komitmen negara terhadap penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu,” ujar Ibnu.

Polres Aceh Jaya Ungkap 9 Kasus Narkotika Hingga Juni 2025

Staf Khusus Menteri HAM, Idrus, menambahkan bahwa Memorial Living Park tidak hanya menjadi monumen, tetapi juga simbol perdamaian dan rekonsiliasi. Ia menyebutkan bahwa pada 15 Juni 2025, situs memorial akan diserahkan kepada Pemkab Pidie untuk dikelola jangka panjang.

Plt. Sekda Aceh menyambut baik inisiatif pemerintah pusat dan menyatakan komitmen penuh Pemerintah Aceh untuk mendukung peresmian dan pengelolaan memorial tersebut.

“Kita harus terus menjaga perdamaian. Banyak pelaku sejarah dan korban konflik yang masih hidup. Memori kolektif ini penting untuk terus dirawat,” kata M. Nasir.

Ia menambahkan, peresmian memorial ini bisa menjadi momentum penting dan gerbang awal (open gate) dalam penyelesaian pelanggaran HAM berat di Indonesia. “Aceh bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu, juga dibahas program penguatan kapasitas HAM bagi lebih dari 47.000 ASN di Aceh. Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, Bukhari, menyampaikan bahwa Menteri HAM akan meluncurkan program khusus terkait hal ini, dan rapat lanjutan akan digelar secara daring dalam waktu dekat.()

Mualem Desak Pembangunan Terowongan Geurutee ke Menteri PU

Pewarta : Redaksi

Editor : Redaksi

Sumber Berita: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA ACEH

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

01

Komisi IV DPRK Aceh Jaya Akan Kawal Masalah Persoalan Guru

02

Guru Adukan Masalah ke DPRK Aceh Jaya

03

Laka Maut di Aceh Jaya Satu Warga Meninggal di Tempat

04

Warga dan Aparat Hukum Tangkap Pencuri Baterai Telkomsel

05

Mobil Wakil Bupati Terlibat Laka Lalu Lintas Satu Warga Meninggal

SP4N LAPOR
error: Tidak Bisa Disalin