ISUPUBLIK.ID – Mie lobster kini menjadi primadona baru dalam dunia kuliner Kabupaten Aceh Jaya. Perpaduan antara mie khas Aceh dengan lobster segar laut lepas ini sukses memikat selera warga lokal maupun wisatawan.
Hidangan ini banyak dijumpai di warung-warung pesisir seperti di kawasan Rigaih, dengan cita rasa gurih dan aroma rempah yang kuat. Lobster disajikan utuh di atas semangkuk mie berkuah panas, menyajikan sensasi rasa yang unik dan menggugah selera.
Salah satu pengunjung asal Banda Aceh,Toni mengatakan mie Lobster sudah dari dulu kawan-kawan tapi sekarang sudah singgah ditempat Yahmuh untuk menyantap Mie Lobster Yahmuh Aceh Jaya.
“Awalnya cuma penasaran, tapi ternyata enak banget. Sekarang setiap ke Calang pasti cari mie masakan punya yahmuh,” ujar Toni, Sabtu (21/6/2025).
Yahmuh, salah satu pemilik warung mie lobster di kawasan Pantai Rigaih, menyebutkan bahwa permintaan terhadap menu ini terus meningkat. Pelanggannya tidak hanya berasal dari Aceh Jaya, tapi juga dari luar daerah, bahkan luar provinsi yang sengaja datang untuk mencicipinya.
“Kami pakai ini dari nelayan sekitar, jadi kualitasnya terjamin. Ini juga ikut membantu ekonomi warga pesisir,” jelas Yahmuh.
Ia menambahkan, kehadiran mie lobster tidak hanya menambah variasi kuliner lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang memperkuat citra Aceh Jaya sebagai destinasi unggulan di pantai barat Aceh.
Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafpora) Aceh Jaya, Fahmi, mengatakan bahwa potensi kuliner seperti mie lobster akan menjadi bagian penting dalam strategi promosi wisata daerah.
“Wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati alam dan pantai, tapi juga kuliner khas yang hanya ada di sini. Mie ini punya daya tarik yang besar dan bisa ikut mendorong pendapatan masyarakat sekitar,” ujar Fahmi.
Dengan cita rasa khas, penyajian menarik, dan bahan segar dari laut lokal, mie lobster dinilai mampu menjadi ikon kuliner yang mengangkat nama Aceh Jaya di tingkat nnasional. ()
Komentar