Nasional
Home » Berita » Mapala Biges Polman Sampaikan Surat Terbuka Ke Kementerian Untuk Perlindungan dan Kelestarian Raja Ampat

Mapala Biges Polman Sampaikan Surat Terbuka Ke Kementerian Untuk Perlindungan dan Kelestarian Raja Ampat

Mapala Stike Biges
Syamsidar,Ketua Mapala Stikes Biges Polman,Sulawesi Barat sedang lakukan unjuk rasa.(foto-Adi

ISUPUBLIK.ID – Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes)  Bina Generasi (Biges) Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Menyampaikan surat terbuka kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Provinsi Papua Barat dan seluruh pihak terkait atas aktivitas pertambangan di Raja Ampat yang berdampak kerusakan lingkungan kawasan konservasi dan wilayah.

Ketua Mapala Stikes Biges Polman, Syamsidar, menyatakan. Raja Ampat adalah anugerah alam yang tiada tara bagi bangsa Indonesia dan dunia.

Ia menjelaskan sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati laut terkaya, Raja Ampat tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat lokal tetapi juga menjadi warisan bagi generasi mendatang.

“Keindahan terumbu karang, kekayaan biota laut, serta keberagaman budaya masyarakat adat adalah aset yang harus kita jaga dan lestarikan bersama. Raja Ampat tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi warisan bagi generasi mendatang,” Terangnya.

Ketua Mapala Stikes Biges Polman menegaskan keprihatinan dan sangat khawatir atas dampak yang telah dan sedang terjadi akibat aktivitas pertambangan di kawasan ini. Eksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut yang seharusnya menjadi zona konservasi telah menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Menyebabkan kualitas lingkungan, serta ancaman terhadap kehidupan masyarakat adat yang selama ini hidup berdampingan dengan alam.

KPRM UTU Meminta Presiden RI Bela Kedaulatan Aceh

“Eksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut yang seharusnya menjadi zona konservasi telah menyebabkan kerusakan ekosistem laut,”Jelasnya.

Ketua Mapala Stikes Biges Polman juga mengatakan, kerusakan yang terjadi bukan hanya hilangnya keindahan alam tetapi juga risiko terhadap keseimbangan ekosistem yang bisa berdampak luas baik bagi kelangsungan hidup makhluk laut maupun ekonomi masyarakat yang bergantung pada pariwisata dan perikanan. Sehingga aktivitas tambang yang tidak dikendalikan dengan baik dapat membawa dampak buruk jangka panjang yang sulit diperbaiki.

“Aktivitas tambang yang tidak dikendalikan dengan baik dapat membawa dampak buruk jangka panjang yang sulit diperbaiki,” Bebersnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Mapala Stikes Biges Polman Kabupaten Polman, menyampaikan surat terbuka untukPeninjauan ulang dan pengetatan izin tambang di wilayah Raja Ampat, khususnya di kawasan konservasi dan wilayah adat, Penegakan hukum tegas terhadap pelanggaran izin dan kerusakan lingkungan akibat tambang.

Penguatan ini sebagai bentuk partisipasi dan perlindungan hak masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam. Peningkatan pengawasan dan transparansi proses perizinan agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat. dan Pengembangan alternatif ekonomi berkelanjutan yang mendukung pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Aceh Ditelanjangi Pemerintah Empat Pulau Direbut

“Untuk Peninjauan ulang dan pengetatan izin tambang di wilayah Raja Ampat, khususnya di kawasan konservasi dan wilayah adat, Penegakan hukum tegas terhadap pelanggaran izin dan kerusakan lingkungan akibat tambang,” Ucapnya.()

Pewarta : ADI

Editor : redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Bisa Disalin