ISUPUBLIK.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Teuku Umar (UTU) yang ditempatkan di Desa Pasi Ara, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, berhasil menghadirkan sebuah inovasi baru berupa alat perontok kacang tanah. Kehadiran alat sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja serta produktivitas petani lokal yang selama ini masih mengandalkan cara manual dalam mengolah hasil panen.
Selama menjalankan program KKN, mahasiswa UTU tidak hanya terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, tetapi juga berfokus pada identifikasi permasalahan utama yang dihadapi masyarakat. Dari hasil survei dan diskusi dengan petani, ditemukan bahwa proses perontokan kacang tanah menjadi salah satu pekerjaan yang menyita banyak waktu dan tenaga. Kondisi ini kerap membuat petani kesulitan memenuhi target produksi serta mengurangi nilai ekonomis hasil panen.
Bedasarkan data yang tersebut, mahasiswa KKN kemudian merancang sebuah alat perontok kacang tanah yang praktis dan mudah digunakan. Dengan memanfaatkan material sederhana dan biaya terjangkau, alat ini dirancang agar bisa diaplikasikan langsung oleh petani tanpa memerlukan keterampilan teknis khusus.
Melalui uji coba di lapangan, alat tersebut terbukti mampu mempercepat proses perontokan hingga beberapa kali lipat dibandingkan cara tradisional.
Suryadi, Ketua kelompok mahasiswa KKN UTU di Desa Pasi Ara menjelaskan, tujuan utama pembuatan alat ini adalah menghadirkan teknologi tepat guna yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin karya ini menjadi solusi nyata. Petani tidak lagi menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk merontokkan kacang tanah. Dengan alat ini, mereka bisa bekerja lebih efisien, hasilnya pun lebih maksimal,” ujarnya. Kamis ( 21/8/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Pasi Ara, Abdullah BT, menyambut baik terobosan tersebut dan menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN.
“Saya sangat mengapresiasi kreativitas dan kerja keras mahasiswa UTU. Kehadiran alat ini tidak hanya membantu petani menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat kami. Inovasi seperti ini sangat dibutuhkan di desa,” ucapnya kepada awak media.
Menurut Abdullah, kerja sama antara mahasiswa KKN dan masyarakat merupakan bentuk nyata dari sinergi dunia akademik dengan kehidupan desa. Ia berharap program serupa dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Aceh Barat.
Lebih jauh, inovasi ini juga dinilai dapat membuka peluang pengembangan usaha kecil berbasis teknologi pertanian. Jika diterapkan secara luas, alat perontok kacang tanah hasil karya mahasiswa UTU ini bisa mendorong peningkatan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada cara-cara tradisional yang kurang efisien.
Selain menghadirkan inovasi teknologi, mahasiswa KKN UTU juga aktif melaksanakan kegiatan lain seperti penyuluhan pertanian, gotong royong, serta program pemberdayaan pemuda desa. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat hubungan perguruan tinggi dengan komunitas lokal.
Kehadiran alat perontok kacang tanah karya mahasiswa KKN UTU menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak besar. Dengan kreativitas, kepedulian, dan kerja sama, mahasiswa berhasil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Pasi Ara yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.()
Komentar