ISUPUBLIK.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Teuku Umar (UTU) yang ditempatkan di Desa Blang Makmue, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, mengeluhkan sulitnya akses jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas mereka, tetapi juga berdampak pada masyarakat setempat yang kesulitan mendapatkan informasi.
Desa Blang Makmue diketahui berada di kawasan perbukitan. Namun, meskipun secara geografis memiliki potensi sinyal yang lebih baik, jaringan seluler maupun internet di wilayah ini masih sangat terbatas. Di beberapa titik, sinyal bahkan tidak tersedia sama sekali.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Teuku Umar (UTU) yang ditempatkan di Desa Blang Makmue, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, mengeluhkan sulitnya akses jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut.(foto-Musrijal)
Akibatnya, para mahasiswa KKN terpaksa berpindah-pindah tempat untuk mengunggah laporan kegiatan harian yang menjadi kewajiban mereka selama pelaksanaan program KKN. Tak jarang, mereka harus duduk di tepi jalan yang gelap dan dilalui kendaraan berat, seperti truk, demi mendapatkan sinyal.
“Jaringan di sini benar-benar sulit. Untuk kirim laporan harian saja kami harus keluar malam dan duduk di pinggir jalan karena di posko tidak ada sinyal,” ungkap salah satu mahasiswa, Sabtu, (2/8/2025).

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Teuku Umar (UTU) yang ditempatkan di Desa Blang Makmue, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, mengeluhkan sulitnya akses jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut.(foto-Musrijal)
Permasalahan serupa juga dirasakan oleh anak-anak sekolah di desa tersebut. Minimnya akses internet menghambat mereka dalam mengerjakan tugas dan mengikuti materi pembelajaran secara daring.
“Kalau ada tugas, kami harus pergi ke tempat yang ada sinyal, seperti di pinggir jalan atau belakang rumah,” kata salah satu pelajar.
Kondisi ini turut dikeluhkan oleh aparat desa. Mereka membenarkan bahwa keterbatasan jaringan di Blang Makmue sudah berlangsung lama dan belum mendapatkan perhatian dari pihak terkait.
Mahasiswa KKN-UTU berharap pemerintah daerah maupun pihak operator seluler dapat segera memberikan solusi atas permasalahan ini. Mereka menilai, kebutuhan akan jaringan telekomunikasi di era digital saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar, khususnya untuk mendukung pendidikan, akses informasi, dan aktivitas masyarakat desa.()
Pewarta : Musrijal Lamkaruna
Komentar