Nasional
Home » Berita » Listrik Padam Dua Hari, Warga Aceh Jaya Bertumpuk di Warung Kopi, Internet Ikut Hilang

Listrik Padam Dua Hari, Warga Aceh Jaya Bertumpuk di Warung Kopi, Internet Ikut Hilang

warga tampak berbondong-bondong memenuhi sejumlah warung kopi yang memiliki genset. Warung kopi menjadi satu-satunya tempat pelarian warga untuk mendapatkan listrik. (Foto - Isupublik.id)

ISUPUBLIK.ID – Sudah dua hari terakhir, warga Kabupaten Aceh Jaya menghadapi pemadaman listrik yang berkepanjangan membuat warga mencari Warung kopi. Kondisi ini membuat keresahan di tengah masyarakat, terutama karena tidak ada kejelasan dari pihak PLN kapan aliran listrik akan kembali normal.

Pantauan di pusat kota Calang, warga tampak berbondong-bondong memenuhi sejumlah warung kopi yang memiliki genset. Warung kopi menjadi satu-satunya tempat pelarian warga untuk mendapatkan listrik, baik sekadar penerangan, menonton televisi, maupun untuk mengisi daya ponsel. Situasi tersebut membuat warung kopi penuh sesak hingga malam hari.

Namun, permasalahan tidak berhenti di situ. Bersamaan dengan padamnya listrik, jaringan internet juga ikut hilang. Kondisi ini semakin menyulitkan masyarakat, terlebih di era digital yang sebagian besar aktivitas bergantung pada jaringan internet, baik untuk bekerja, belajar, maupun sekadar berkomunikasi.

“Kalau listrik padam, kami masih bisa ke warung kopi yang ada genset. Tapi internet juga mati, ini yang paling berat. Aktivitas kerja jadi lumpuh, anak-anak tidak bisa belajar daring, komunikasi dengan keluarga pun sulit,” ungkap Abdo Rani, warga saat dijumpai di salah satu warung, Selasa (30/9/2025).

Sejumlah warga lain juga menyampaikan keluhan serupa. Menurut mereka, pemadaman listrik yang terjadi bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga merugikan perekonomian. Usaha kecil seperti penjual es, pemilik toko, dan pelaku UMKM yang mengandalkan listrik praktis tidak bisa beroperasi.

Poen Check: PLN Gagal Dorong Indonesia Emas, Pemadaman Listrik di Aceh Jadi Bukti Nyata

Selain itu, fasilitas umum yang membutuhkan listrik juga terganggu. Layanan kesehatan, perkantoran, hingga aktivitas perbankan yang bergantung pada sistem jaringan ikut merasakan dampaknya. Tidak sedikit warga yang harus menunda urusan penting akibat padamnya listrik secara terus-menerus.

Kondisi ini diperparah dengan minimnya informasi dari pihak PLN terkait estimasi kapan listrik kembali menyala. Ketiadaan informasi tersebut membuat warga semakin kecewa.

“Yang kami sesalkan, bukan hanya soal listrik mati. Tapi PLN juga tidak memberi penjelasan apa-apa. Kami hanya bisa menunggu tanpa kepastian,” keluh seorang pengunjung warung kopi di Calang.

Warga berharap pemerintah daerah bersama PLN segera turun tangan mencari solusi cepat. Bagi masyarakat Aceh Jaya, dua hari tanpa listrik sudah sangat menyiksa, apalagi jika sampai berlarut-larut.

“Kalau kondisi seperti ini terus terjadi, tentu merugikan semua pihak. Kami minta ada kejelasan dan langkah nyata agar listrik segera kembali normal,” tegas Abdo Rani.

Polda Aceh Tahan Mantan Kepala Kantor Pos Diduga Korupsi

Sampai saat ini, warung kopi dengan genset masih menjadi “penyelamat” sementara bagi warga Aceh Jaya. Namun tanpa internet, aktivitas mereka tetap terbatas. Kehidupan masyarakat seakan terhenti, menunggu PLN kembali menyalakan listrik dan jaringan telekomunikasi bisa berfungsi normal seperti sediakala.()

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Tidak Bisa Disalin