Opini
Home » Berita » Lawan Narkotika Lewat Pendidikan dan Ketahanan Mental Remaja

Lawan Narkotika Lewat Pendidikan dan Ketahanan Mental Remaja

ISUPUBLIK.ID – Hari ini, 26 Juni 2025, dunia memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Di banyak tempat, seremoni berlangsung dari apel siaga, pemasangan spanduk, hingga seminar singkat bertema “bersama melawan narkoba.” Tapi lebih dari itu, HANI seharusnya menjadi momentum evaluasi: sejauh mana bangsa ini benar-benar serius membangun benteng perlindungan bagi generasi mudanya?

Data terakhir menunjukkan, ancaman penyalahgunaan narkotika tidak hanya datang dari luar, tapi justru mengakar di tengah-tengah kehidupan remaja dari rokok dan alkohol hingga zat adiktif sintetis yang lebih mudah diakses. Mereka yang seharusnya sedang membangun cita-cita, justru terperangkap dalam jaringan gelap narkotika yang merusak masa depan.

Di beberapa sekolah tempat kami melakukan intervensi skrining hari ini bekerja sama dengan BNN, Dinas Kesehatan, dan universitas ditemukan fakta mencengangkan: puluhan siswa SMP di bawah usia 15 tahun telah mencoba zat adiktif. Bukan hanya tembakau, tetapi juga alkohol, bahkan zat stimulan ringan lainnya.

Apa yang salah?

Salah satu jawabannya ada pada ketahanan mental. Banyak remaja hari ini cerdas, tetapi rapuh. Mereka pintar secara akademik, tetapi tidak cukup kuat untuk berkata “tidak” ketika tekanan datang. Di sinilah urgensi pendekatan kesehatan jiwa dan pendidikan karakter mengambil peran penting dalam upaya pencegahan.

Barajaya, Janji yang Belum Ditunaikan

HANI tidak boleh hanya menjadi ajang simbolik. Ia harus menjadi momen reflektif dan strategis. Pemerintah, guru, orang tua, dan seluruh pemangku kepentingan mesti duduk bersama dan menyadari: perang melawan narkoba tidak bisa hanya melalui razia, tetapi melalui pembangunan daya tahan mental mental resilience yang dibentuk sejak dini.

Sebagai dosen keperawatan jiwa yang ikut mendampingi kegiatan edukasi di berbagai sekolah dan komunitas hari ini, saya melihat harapan yang luar biasa. Remaja kita sesungguhnya siap, asal diberi ruang untuk tumbuh. Ketika mereka diajak bicara, dilibatkan dalam diskusi, dan difasilitasi untuk mengenal emosi serta tekanan hidup, mereka belajar menjadi kuat. Mereka belajar berkata “tidak” pada narkoba karena memahami harga diri dan masa depan mereka.

HANI 2025 harus menjadi lebih dari sekadar peringatan tahunan. Ia adalah panggilan bagi kita semua untuk membangun generasi yang bukan hanya bebas narkoba, tetapi juga bebas dari kerentanan jiwa. Kita tidak butuh generasi yang hanya hafal slogan, tapi generasi yang benar-benar tangguh.

Karena perang melawan narkotika adalah perang melawan keputusasaan. Dan satu-satunya senjata paling ampuh yang kita miliki adalah pendidikan dan harapan.()

Oleh: Fredy Akbar K., S.Kep., Ns., M.Kep. (Dosen Keperawatan Jiwa Institut Hasan Sulur)

Harga Beras di Aceh Jaya Terus Alami Kenaikan

Editor : Redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

01

Guru Adukan Masalah ke DPRK Aceh Jaya

02

Komisi IV DPRK Aceh Jaya Akan Kawal Masalah Persoalan Guru

03

Laka Maut di Aceh Jaya Satu Warga Meninggal di Tempat

04

Warga dan Aparat Hukum Tangkap Pencuri Baterai Telkomsel

05

Mobil Wakil Bupati Terlibat Laka Lalu Lintas Satu Warga Meninggal

SP4N LAPOR
error: Tidak Bisa Disalin