Daerah
Home » Berita » Kendaraan Dinas Raib Tuntut Pertanggungjawaban Pemerintah

Kendaraan Dinas Raib Tuntut Pertanggungjawaban Pemerintah

Chandra Gunawan
Chandra Gunawan, Mantan aktivis mahasiswa dan tokoh muda Aceh Jaya. (Foto-ist)

ISUPUBLIK.ID — Dugaan raib 161 unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang ditaksir senilai Rp5,7 miliar menuai reaksi keras dari masyarakat. Mereka menyatakan keprihatinan dan mendesak pemerintah segera memberikan penjelasan serta mengambil langkah hukum dan administratif secara tegas.

Kasus ini tidak hanya dinilai sebagai kelalaian administratif, tetapi juga dianggap sebagai indikasi bobroknya sistem birokrasi, lemahnya pengawasan aset daerah, dan kemungkinan adanya praktik korupsi terstruktur.

Peristiwa ini berpotensi melanggar sejumlah peraturan dan perundang-undangan, di antaranya:

UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah,

Ekowisata Mangrove Aceh Jaya Kekurangan Dana Benah Fasilitas

serta Pasal 372, Pasal 409, dan Pasal 421 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Aktivis Aceh Jaya, Candra Gunawa, menyatakan bahwa hilangnya ratusan kendaraan dinas tidak bisa dianggap sebagai kesalahan biasa. Menurutnya, ini adalah cerminan dari lemahnya sistem dan pengawasan aset di lingkungan Pemkab Aceh Jaya.

“Kami menolak dibohongi. Kami menolak pembiaran. Dan kami menuntut keadilan serta transparansi total,” tegas Candra.

Ia mendesak Bupati Aceh Jaya segera menyampaikan pernyataan resmi kepada publik tanpa perantara dan membentuk tim investigasi independen yang diumumkan secara terbuka. DPRK Aceh Jaya juga diminta menggelar rapat dengar pendapat terbuka serta membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas.

“Ketika rakyat bersuara, pemimpin tak boleh bungkam. Diamnya pemimpin adalah pengkhianatan terhadap sumpah jabatan,” tegasnya.

Pemkab Aceh Jaya Siapkan Rp2,2 M Untuk Tanggul Sungai Buntha

Dalam. Hal ini, masyarakat menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga tuntas, bahkan hingga ke tingkat nasional jika diperlukan.

“Jika pemimpin kami tidak bisa menjelaskan ke mana perginya 161 kendaraan dinas, maka biarkan sejarah mencatat: mereka telah kehilangan sesuatu yang lebih besar — kepercayaan rakyatnya,” pungkas Candra.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

01

Komisi IV DPRK Aceh Jaya Akan Kawal Masalah Persoalan Guru

02

Laka Maut di Aceh Jaya Satu Warga Meninggal di Tempat

03

Guru Adukan Masalah ke DPRK Aceh Jaya

04

Warga dan Aparat Hukum Tangkap Pencuri Baterai Telkomsel

05

Mobil Wakil Bupati Terlibat Laka Lalu Lintas Satu Warga Meninggal

SP4N LAPOR
error: Tidak Bisa Disalin