ISUPUBLIK.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar Aceh Jaya kini semakin memfokuskan perhatian pada penanganan penyakit jantung. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah pasien dengan keluhan jantung yang datang berobat ke rumah sakit setiap tahunnya.
Meskipun pihak rumah sakit belum mempublikasikan data resmi berbasis tahunan, tren kenaikan pasien terlihat jelas dari jumlah kunjungan di poliklinik penyakit dalam maupun pasien rawat inap. Hampir setiap hari, dokter di RSUD Teuku Umar menerima pasien dengan keluhan terkait jantung, baik dalam kondisi ringan seperti nyeri dada, maupun kasus gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Teuku Umar, dr. Isra Ikhwana, menyebutkan bahwa pasien yang datang tidak hanya dari kalangan baru, tetapi juga pasien lama yang melakukan kontrol rutin. “Dalam kunjungan dokter spesialis, selalu ada tambahan pasien baru, rata-rata hingga lima orang. Ini menunjukkan tren penyakit jantung terus meningkat dan menjadi perhatian serius bagi layanan kesehatan di Aceh Jaya,” ujarnya.
Sebagai upaya peningkatan layanan, RSUD Teuku Umar membuka poliklinik khusus penyakit jantung dengan mendatangkan dokter spesialis jantung dari rumah sakit luar daerah selama dua minggu setiap bulan. Poliklinik ini menjadi bagian penting karena pemeriksaan awal dilakukan di poliklinik penyakit dalam, sebelum pasien diputuskan menjalani rawat inap atau dirujuk ke rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
Selain itu, RSUD Teuku Umar memperkuat sistem rujukan dengan rumah sakit besar di Banda Aceh. Dengan kerja sama ini, pasien yang membutuhkan tindakan lanjutan seperti ekokardiografi (echo), kateterisasi, hingga perawatan intensif dapat segera dirujuk tanpa harus menunggu lama.
“Obat-obatan juga menjadi perhatian kami. Saat ini, RSUD sudah menyediakan berbagai jenis obat, mulai dari kategori umum hingga obat kronis untuk pasien jantung yang membutuhkan terapi jangka panjang,” tambah dr. Isra.
Lebih lanjut, ia menjelaskan peningkatan jumlah pasien jantung di Aceh Jaya diduga kuat dipicu oleh pola hidup masyarakat yang kurang sehat. Konsumsi makanan tinggi kolesterol, kebiasaan merokok, serta minimnya aktivitas fisik menjadi faktor risiko yang dominan.
Fenomena ini selaras dengan tren nasional. Menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kasusnya banyak dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat dan kurangnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini.
“Jika tidak segera diperhatikan, kasus jantung akan semakin meningkat. Karena itu kami mengimbau masyarakat agar mulai membiasakan pola makan sehat, mengurangi kopi dan rokok, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” kata dr. Isra.
Dr Isra mengungkapkan, Tren meningkatnya pasien jantung di Aceh Jaya menjadi peringatan dini bagi masyarakat bahwa kesehatan jantung tidak bisa dianggap sepele. RSUD Teuku Umar telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat layanan medis, namun langkah pencegahan tetap menjadi kunci utama untuk menekan jumlah kasus.
“ Selain dukungan fasilitas dan tenaga medis, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga kesehatan diri. Dengan kesadaran kolektif untuk menerapkan pola hidup sehat, kasus jantung di Aceh Jaya diharapkan bisa ditekan sehingga pelayanan rumah sakit lebih fokus pada tindakan kuratif bagi pasien yang benar-benar membutuhkan”,Tutupnya.()
Komentar