ISUPUBLIK.ID – Tumpukan sampah yang menggunung di depan Kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), selama dua pekan terakhir. Di Jalan Budi Utomo No. 2, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Kembali disorotan tajam dari Jaringan Oposisi Loyal (JOL) Kabupaten Polman. Sebab sampah tersebut yang berada di pinggir jalan, dibiarkan tanpa penanganan. Berdampak menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas warga sekitar dan penguna jalan yang melintas.
Aktivis JOL Kabupaten Polman, Ewin, mengungkapkan. Pihaknya telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Polman, melalui pesan WhatsApp dan panggilan telepon. Namun hingga kini belum ada respons maupun tindakan dari DLHK Kabupaten Polman.
“Kami sudah berusaha menghubungi DLHK, tetapi tidak ada tanggapan. Ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap masalah lingkungan yang langsung berdampak pada masyarakat,” Bebernya.minggu, 8/6/2025.
Kondisi ini, lanjut Ewin, semakin menambah daftar panjang persoalan pengelolaan di Kabupaten Polman. Dimana sebelumnya, fenomena “tsunami sampah” sempat terjadi di Wilayah Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman. Tumpukan tersebut sudah menyumbat aliran sungai terbawa arus sejauh tiga kilometer menuju muara, memicu kritik dari berbagai kalangan masyarakat sipil.
“Permasalahan sampah sampai sekarang belum terselesaikan bahkan sudah menyumbat aliran sungai, di Wonomulyo,” Tuturnya.
Ditambahakan, Aktivis JOL. Penanganan sampah oleh pemerintah daerah cenderung reaktif dan tidak berkelanjutan. Untuk itulah menuntut DLHK Kabupaten Polman, untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan sampah. Terrmasuk di depan kampus Unasman, guna menjaga kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
“Menuntut DLHK Kabupaten Polman, untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan sampah,” Tandasnya. ()
Komentar