RuabgISUPUBLIK.ID – Kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir di Kabupaten Aceh Jaya berdampak pada penurunan jumlah pasangan yang melangsungkan pernikahan. Tradisi pemberian mahar berupa emas yang sudah menjadi kebiasaan turun-temurun masyarakat setempat kini mulai dirasakan semakin memberatkan calon pengantin, khususnya dari kalangan muda.
Berdasarkan data dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Krueng Sabee, jumlah pasangan yang menikah mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Jika biasanya terdapat sekitar 10 pasangan setiap bulan, kini hanya tercatat antara 5 hingga 7 pasangan saja yang mendaftarkan pernikahan mereka.
Kepala KUA Kecamatan Krueng Sabee, H. Ismet Mahdi, membenarkan adanya tren penurunan tersebut. Ia menyebutkan, salah satu faktor yang memengaruhi adalah tingginya harga emas yang menjadi standar mahar di masyarakat Aceh.
“Kami melihat ada kecenderungan penurunan jumlah pernikahan dalam dua bulan terakhir. Tradisi mahar emas memang sudah mengakar di masyarakat, tapi dengan harga yang terus naik, hal ini menjadi beban tersendiri bagi calon pengantin,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Ismet juga menyampaikan, pihaknya berencana menggelar audiensi lintas sektor untuk mencari kesepahaman bersama terkait besaran mahar agar pernikahan tidak memberatkan calon pasangan.
Iapun berharap masyarakat dapat lebih memahami makna mahar dan tidak menjadikannya hambatan untuk melangsungkan pernikahan di tengah kondisi ekonomi yang semakin menantang.()
“Mahar itu sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, bukan semata diukur dari nilai materi. Nilai pernikahan terletak pada niat dan kesiapan membangun rumah tangga sesuai ajaran agama,” imbuhnya.()
Komentar