ISUPUBLIK.ID — Harga minyak nilam di Aceh Jaya kembali turun tajam. Saat ini, harga beli minyak nilam hanya berada di kisaran Rp800 ribu per kilogram, merosot dari Rp900 ribu pada Juli lalu.
Sudirman Puteh, salah satu agen minyak nilam di Aceh Jaya, menyebut penurunan ini dipicu stok yang melimpah di dalam negeri seperti di Sulawesi dan akibat kendala pengiriman ke luar negeri.
“Banyak stok yang tidak bisa dikirim ke pasar ekspor, sehingga harga di tingkat agen turun drastis. Perkiraan penurunan ini kemungkinan terus berlanjut dalam satu pekan ke depan,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Minyak Nilam di Tempat penampungan milik Sudirman Puteh di Calang, Kabupaten Aceh Jaya. (Foto-Red)
Meski demikian, Sudirman menegaskan pihaknya tetap membeli minyak nilam dari petani walaupun harga saat ini lagi turun drastis dipasaran, itu dilakukan agar minyak nilam masyarakat bisa tertampung.
“Kita tetap ambil hasil produksi masyarakat, walaupun harga sedang turun,” katanya.
Untuk diketahui, di akhir tahun 2024 harga minyak Nilam yang di beli oleh para penampung di kabupaten Aceh Jaya bisa mencapai Rp2,4 juta rupiah namun di tahun 2025 harga minyak nilam berangsur-angsur turun.
Sejarah nilam di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Nilam pertama kali diperkenalkan dari Filipina dan berkembang pesat di Aceh sebagai salah satu penghasil terbesar minyak atsiri dunia. Minyak nilam, yang dikenal dengan sebutan patchouli oil, digunakan sebagai bahan utama parfum untuk fungsi fiksatif dan penguat aroma.
Sejak 1990-an, Aceh pernah menguasai 70 persen pangsa pasar dunia, meskipun sempat menurun akibat konflik berkepanjangan.
Minyak nilam Aceh terkenal dengan kadar patchouli alcohol-nya yang tinggi, menjadikannya favorit di pasar internasional. Karakteristik geografis Aceh berkontribusi pada kualitas unik minyak nilamnya, yang banyak dicari oleh perusahaan parfum di Eropa, terutama Prancis.()
Komentar