ISUPUBLIK.ID – Kelangkaan beras yang terjadi di sejumlah pasar dalam wilayah Kabupaten Aceh Jaya selama dua pekan terakhir mulai dikeluhkan masyarakat dan para pedagang. Selain stok yang semakin menipis, harga beras juga mengalami kenaikan signifikan.
Menanggapi hal ini, Bupati Aceh Jaya, Safwandi, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan kabupaten tetangga untuk membantu memenuhi ketersediaan beras di pasar lokal.
“Kelangkaan ini terjadi karena tidak adanya pendistribusian beras dari pihak Bulog selama dua bulan terakhir. Distribusi baru akan kembali normal pada Agustus 2025,” ujar Safwandi saat dikonfirmasi media ini, Selasa (8/7/2025).
Untuk jangka panjang, Pemkab Aceh Jaya juga telah mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat agar dibangun pabrik pengolahan padi modern di Aceh Jaya. Fasilitas ini diharapkan mampu mengolah gabah petani lokal agar tidak lagi dijual mentah ke luar daerah.
“Selama ini, Aceh Jaya hanya menjual gabah mentah ke pedagang luar karena kita tidak memiliki fasilitas penampungan dan pengolahan. Kita ingin mengubah itu dengan adanya pabrik modern,” jelasnya.
Safwandi mencontohkan situasi di Kecamatan Panga, di mana petani harus menjual hasil panen ke luar daerah karena tidak tersedia tempat pengolahan lokal.
“Kita punya barang, tapi orang luar yang punya nama. Setelah panen, langsung dijual keluar. Ke depan, melalui BUMD, kita harap petani bisa menjual hasilnya di daerah sendiri,” tambahnya.
Terkait kelangkaan beras yang terjadi saat ini, Safwandi menyebut bahwa hampir seluruh gabah telah dibeli oleh Bulog. Namun, belum ada instruksi dari pusat kepada Bulog Aceh untuk mendistribusikan stok beras yang ada.
“Ini salah satu penyebab beras langka di pasar, bukan hanya di satu lokasi tapi hampir di seluruh Aceh Jaya,” pungkasnya.()
Pewarta : Musliadi
Komentar