ISUPUBLIK.ID — Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menyalurkan bantuan pangan berupa beras gratis kepada 9.112 warga yang masuk dalam kategori penerima manfaat. Penyaluran bantuan secara simbolis diluncurkan oleh Bupati Aceh Jaya, Safwandi, di Balai Desa Tuwi Kareung, Kecamatan Panga. Selasa (22/7/2025),
Bupati Aceh Jaya, Safwandi mengatakan bantuan diberikan dalam bentuk beras sebanyak 20 kilogram per keluarga, mencakup jatah untuk bulan Juni dan Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari intervensi pemerintah untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat di tengah naik-turunnya harga bahan pokok.
Menurutnya, data penerima bantuan bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial RI. Penyaluran dilakukan bekerja sama dengan Perum Bulog dan melibatkan sejumlah perangkat daerah.
“Bantuan pangan ini kita harapkan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka yang rentan tidak dibiarkan sendirian menghadapi tekanan ekonomi,” kata Safwandi dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Meulaboh, Suhadi, menjelaskan bahwa total beras yang disalurkan untuk Kabupaten Aceh Jaya mencapai 182,24 ton. Bantuan ini, menurut dia, tidak hanya bertujuan meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam pengendalian harga dan penanggulangan kemiskinan.
“Ini adalah bagian dari upaya kita menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus mendukung penguatan perlindungan sosial,” ujar Suhadi.
Sedangkan, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pangan Aceh Jaya, Teuku Ridwan, menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci kelancaran program tersebut. Ia berharap bantuan dapat disalurkan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Program bantuan pangan ini menjadi bagian dari kebijakan nasional untuk memperkuat jaring pengaman sosial, sekaligus menjawab tantangan fluktuasi harga dan ancaman kerawanan pangan di daerah.
“Ini adalah bentuk komitmen kita bersama untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah tekanan ekonomi yang masih terasa,” ujar Ridwan.()
Pewarta : Musliadi
Komentar