ISUPUBLIK.ID – Provinsi Aceh mulai memasuki periode cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam sehingga perlu waspada dari masyarakat. Berdasarkan data dari BMKG, wilayah Kabupaten Aceh Jaya diperkirakan akan dilanda musim kemarau dan angin kencang dalam tiga hari ke depan.
Menghadapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya terus melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi potensi bencana yang mungkin terjadi, seperti kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).
BPBK Aceh Jaya mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya karhutla, terutama di wilayah yang rawan terbakar. Masyarakat diminta tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena tindakan ini dapat memicu kebakaran besar yang berdampak luas.
“Dampak karhutla tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tetapi juga menimbulkan asap berbahaya, kerusakan habitat, dan degradasi tanah,” ujar Kalak BPBK Aceh Jaya, AG. Suhadi. Senin,7/7/2025.
Ia menambahkan, musim kemarau juga meningkatkan risiko kebakaran lingkungan, khususnya di kawasan padat penduduk,jalan lintas hingga lahan perkebunan dengan penyebabnya bisa berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan, penumpukan sampah kering, dan aktivitas lain yang dapat memicu api.
“Karhutla merupakan ancaman serius yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan dan kehidupan sosial masyarakat. Umumnya, kebakaran ini terjadi di musim kering dan seringkali dipicu oleh aktivitas manusia maupun faktor alam seperti petir,” jelasnya.
Untuk mencegah kejadian tersebut, BPBK Aceh Jaya juga menyiapkan para petugas di sejumlah pos yang tersebar di berbagai kecamatan. Masyarakat juga diimbau segera melaporkan jika menemukan adanya kebakaran ke nomor darurat kebencanaan Aceh Jaya agar dapat segera ditangani.()
Pewarta : MUsliadi
Komentar