ISUPUBLIK.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) yang diperkirakan akan terjadi di berbagai wilayah pesisir Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh, pada 4 hingga 10 November 2025.
Dalam rilis resmi yang diterbitkan BMKG Maritim pada 31 Oktober 2025, fenomena ini dipicu oleh Fase Perigee, yaitu saat bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, yang bertepatan dengan Bulan Purnama pada 5 November 2025. Kombinasi keduanya berpotensi meningkatkan tinggi muka air laut hingga mencapai level maksimum.
BMKG menyebutkan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) dapat terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, meliputi:
Pesisir Aceh
Pesisir Sumatera Utara
Pesisir Sumatera Barat
Pesisir Kepulauan Riau dan Bangka Belitung
Pesisir Lampung, Banten, dan Jakarta
Pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Pesisir Bali dan Nusa Tenggara Barat
Pesisir Kalimantan (Utara, Selatan, dan Barat)
Pesisir Sulawesi Utara
Pesisir Maluku
BMKG menegaskan bahwa banjir pesisir dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir, seperti aktivitas bongkar muat, transportasi laut, tambak garam, serta kegiatan perikanan darat.
“Kami mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk selalu waspada dan siaga menghadapi potensi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG,” ujar Dr. Eko Prasetyo, MT, Direktur Meteorologi Maritim BMKG.
Dalam lampiran rilis resmi BMKG, dijelaskan bahwa potensi banjir rob di wilayah pesisir Aceh diperkirakan akan terjadi pada 4–10 November 2025. Daerah yang berpotensi terdampak antara lain:
Pesisir Kota Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat)
Pesisir Tapaktuan (Kabupaten Aceh Selatan)
Pesisir Kota Bireun (Kabupaten Bireuen)
Pesisir Lhokseumawe
Banjir rob ini diperkirakan akan memengaruhi sejumlah aktivitas masyarakat di wilayah tersebut, terutama di sekitar pelabuhan, kawasan tambak, dan permukiman pesisir. BMKG meminta pemerintah daerah dan nelayan untuk mengantisipasi potensi genangan air laut, terutama saat pasang maksimum terjadi.
Masyarakat diminta untuk terus memantau informasi resmi melalui:
Situs web: http://maritim.bmkg.go.id
Call Center BMKG 196 atau 021-6546315/18
Akun media sosial resmi @BMKGmaritim.
BMKG menegaskan pentingnya koordinasi lintas instansi untuk mengurangi risiko dan dampak sosial-ekonomi akibat banjir rob, khususnya di wilayah-wilayah rawan seperti Aceh dan sekitarnya.
Ini data BMKGBMKG:


 
                     
         
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
            











Komentar