ISUPUBLIK.ID – Angin kencang landa Kabupaten Aceh Jaya sebabkan pohon tumbang dan sejumlah tempat usaha warga tumbang di sejumlah tempat.
Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Jaya terjadi pada Kamis (12/6/2025), mengakibatkan pohon tumbang dan kerusakan pada fasilitas umum dan tempat usaha warga. Salah satu kawasan terdampak parah adalah Pantai Wisata Pasie Luah di Desa Keutapang dan Desa Panton Makmur, Kecamatan Krueng Sabee.
Akibat kejadian itu, sejumlah bangunan usaha warga roboh, termasuk milik Sudirman, seorang pengusaha nilam yang baru merintis usahanya.
“Ketel nilam yang baru saya bangun roboh diterjang angin kencang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” ujar Sudirman kepada ISUPUBLIK.ID.
Ketel nilam tersebut rencananya akan digunakan sebagai tempat penyulingan hasil panen nilam dari petani di wilayah Aceh Jaya. Namun sebelum sempat beroperasi, bangunan semi permanen itu ambruk hingga rata dengan tanah.
“Usaha ini baru saja kami rintis. Tapi karena musibah, ya harus diterima. Sekarang harus mulai dari nol lagi,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan terkait bantuan atau penanganan dari pemerintah setempat terhadap warga yang terdampak bencana angin kencang tersebut. Warga berharap adanya perhatian dan dukungan dari pihak terkait guna meringankan beban kerugian.
Sebelumnya, BMKG Kelas I SIM Banda Aceh telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk akibat dampak Siklon Tropis Wutip yang terpantau di Laut Cina Selatan, sebelah timur Vietnam.
Siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 40 knot dengan tekanan minimum 994 mb, dan bergerak ke arah barat-barat laut. Meski tidak langsung menghantam wilayah Indonesia, sistem ini menyebabkan perlambatan dan pertemuan angin di Laut Cina Selatan hingga berdampak pada meningkatnya potensi angin kencang di wilayah Aceh, termasuk Aceh Jaya.
BPBK mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang maupun kerusakan lainnya akibat cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan.()
Pewarta : Musliadi
Komentar