ISUPUBLIK.ID – Pemerintah kabupaten/kota se-Aceh telah menuntaskan penyaluran dana desa tahun anggaran 2025 sebesar Rp2,96 triliun untuk tahap pertama dan kedua. Jumlah ini setara dengan 62,6 persen dari total alokasi dana desa sebesar Rp4,73 triliun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, Iskandar, di Banda Aceh. Dikutip ANTARA, Senin (28/7/2025).
“Penyaluran dana desa sudah mencapai Rp2,96 triliun. Tahap pertama sebesar Rp2,43 triliun dan tahap kedua mencapai lebih dari Rp526 miliar, baik untuk skema earmark maupun non-earmark,” ujar Iskandar.
Ia merinci, dana desa tahap pertama untuk program earmark seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan, penanganan stunting, perubahan iklim, pengembangan potensi desa, teknologi informasi, serta program padat karya telah disalurkan sebesar Rp1,5 triliun ke 6.493 desa.
Sementara itu, tahap kedua untuk earmark mencapai Rp216 miliar dan telah disalurkan ke 1.436 desa.
Adapun untuk skema non-earmark, yang dapat digunakan untuk sektor prioritas desa dan penyertaan modal BUMDes, tahap pertama telah disalurkan sebesar Rp932,4 miliar ke 6.493 desa, dan tahap kedua sebesar Rp310 miliar ke 1.467 desa.
Namun demikian, masih terdapat empat gampong yang tidak menerima penyaluran dana desa tahap pertama. Keempat gampong tersebut yakni Gampong Baroh, Gampong Batee, dan Gampong Sumboe Buga di Kabupaten Pidie, serta Gampong Beuringin di Kabupaten Aceh Utara.
Ia berharap, pada tahap kedua ini tidak ada lagi desa yang gagal menerima penyaluran dana desa.
“Penyaluran tidak dilakukan karena keempat desa tersebut belum menetapkan APBG tahun anggaran 2025. Dana itu kini menjadi SILPA di Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Tutup Iskandar.()
Pewarta : Redaksi
Komentar