ISUPUBLIK.ID – Warga yang bermukim di sekitar aliran Sungai Krueng Sabee mulai resah dengan kondisi air yang sejak sepekan terakhir terlihat keruh walau saat musim kemarau.
Perubahan ini menimbulkan dugaan adanya pencemaran. Warga menduga keruhnya air berkaitan dengan maraknya aktivitas eksplorasi tambang di kawasan pinggir sungai.
“Kami khawatir, apalagi anak-anak sering mandi di sungai ini. Kalau benar tercemar akibat tambang, tentu berbahaya bagi kesehatan,” ungkap seorang warga Krueng Sabee yang namanya dirahasiakan, Senin (18/8/2025).
Para warga setempat menyampaikan, Isu dugaan pencemaran ini kini ramai diperbincangkan masyarakat, baik dalam pertemuan warga terutama diwarung kopl. Mereka mendesak pemerintah daerah bersama instansi terkait untuk turun tangan, melakukan pengawasan, serta segera menguji kualitas air di Sungai Krueng Sabee.
Sementara, Camat Krueng Sabee, Muslem menyampaikan perihal keluhan warga di seputaran DAS Krueng Sabee telah mendapatkan informasi namun pihak kecamatan akan melakukan penelusuran terkait keluhan warga tentang air sungai berkeruh (kuning).
” Kami dari Muspika akan menelusuri sumbernya terkait air sungai berkeruh saat ini di aliran sungai Krueng Sabee,” Ucapnya.
Menanggapi hal keluhan warga, kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Aceh Jaya, Safrizal menyampaikan sejauh ini belum ada informasi yang disampaikan oleh para warga yang berada di kawasan aliran sungai Krueng Sabee dan pihak kecamatan terkait keruhnya air di kawasan itu yang saat ini dikeluhkan masyarakat.
Menurutnya, pihaknya baru mengetahui setelah adanya konfirmasi dari media ini terkait hal itu yang sedang terjadi di aliran sungai Krueng Sabee. Dan untuk memastikannya pihak tim dinas akan menelusuri apakah ada pencemaran atau adanya penyebab lainnya sehingga air keruh.
” Kami akan turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan air, apakah ada pencemaran atau karena disebabkan oleh aktivitas masyarakat di pinggiran sungai,” Cetusnya. ()
Komentar