ISUPUBLIK.ID – Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh Barat menghadapi kendala serius dalam proses yudisium akibat kesulitan menjalin komunikasi dengan Ketua Jurusan (Kajur) Ekonomi. Padahal, pengesahan berkas oleh Kajur merupakan syarat wajib dalam penyelesaian administrasi yudisium.
Mahasiswa tersebut mengungkapkan bahwa dirinya telah berulang kali menghubungi dosen Kajur melalui pesan WhatsApp guna menyampaikan permohonan tanda tangan berkas yudisium. Namun, hingga batas waktu semakin dekat, pesan tersebut tidak kunjung mendapatkan respons.
Lebih jauh, mahasiswa ini menyadari adanya kejanggalan. Foto profil WhatsApp dari dosen Kajur tidak terlihat saat dilihat dari nomornya sendiri. Setelah melakukan pengecekan menggunakan nomor lain, foto profil tersebut tampak normal, mengindikasikan bahwa akses komunikasi dari kontak mahasiswa itu telah dibatasi secara sengaja.
“Saya benar-benar butuh tanda tangan beliau agar bisa ikut yudisium. Tapi saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya hanya ingin lulus tepat waktu,” ujar mahasiswa yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, Minggu (20/7/2025).
Karena merasa terdesak oleh tenggat waktu, mahasiswa tersebut akhirnya memutuskan untuk mendatangi langsung kediaman dosen Kajur guna menyampaikan permohonan secara langsung. Namun upaya ini juga berujung buntu karena yang bersangkutan menolak untuk menerima atau berdiskusi.
Insiden ini terjadi di tengah masa pengumpulan berkas yudisium semester genap Tahun Akademik 2024/2025 di Universitas Teuku Umar. Yudisium sendiri merupakan tahapan administratif penting yang menentukan kelulusan seorang mahasiswa secara resmi.
Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran tentang buruknya komunikasi struktural dalam pelayanan akademik di lingkungan kampus. Mahasiswa berharap pihak dekanat hingga rektorat UTU dapat mengambil langkah cepat untuk memediasi dan memastikan hak akademik mahasiswa tidak terhambat oleh persoalan personal atau komunikasi.
“Saya harap ada jalan keluar. Saya tidak mau gagal lulus hanya karena sulit menemui pejabat jurusan,” tambah mahasiswa tersebut dengan nada kecewa.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kajur Ekonomi Universitas Teuku Umar belum dapat dimintai keterangan. Awak redaksi IsuPublik.id telah mencoba menghubungi yang bersangkutan melalui pesan singkat dan panggilan telepon, namun tidak mendapat tanggapan.()
Pewarta : Redaksi
Komentar