ISUPUBLIK.ID – Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) yang telah mapan untuk turut membiayai operasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Langkah ini dinilai penting agar program tidak terkendala oleh minimnya modal awal.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/6/2025), Budi Arie menyebut sejumlah sumber potensial pembiayaan untuk Kopdes Merah Putih, seperti KSP, bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“KSP juga perlu berperan dalam memberikan pelatihan, pendampingan manajemen, asistensi bisnis, serta dukungan lainnya,” ujarnya.
Budi mengungkapkan, sejumlah KSP telah menyatakan kesediaan untuk membiayai 19 proyek percontohan Kopdes Merah Putih yang tersebar di Jawa Tengah, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.
Beberapa koperasi yang terlibat di antaranya KSP Makmur Mandiri, KSPPS Nusa Ummat Sejahtera, KSP Sahabat Mitra Sejati, Kopsyah Benteng Mikro Indonesia, KSP Mitra Dhuafa, KSP Kopdit Pintu Air, KSP Nasari, dan KSP TLM Indonesia.
“Beberapa KSP/KSPPS lainnya juga akan menyusul dalam waktu dekat,” kata Budi Arie.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi menjelaskan bahwa skema pembiayaan yang digunakan adalah kerja sama usaha antara KSP dan Kopdes Merah Putih, di mana KSP memilih desa percontohan yang akan didukung.
Ahmad menambahkan, saat ini pemerintah tengah merumuskan skema pembiayaan yang paling ideal. Menggandeng KSP dinilai sebagai langkah awal yang paling realistis sebelum melibatkan lembaga keuangan lainnya seperti perbankan.
“Banyak KSP yang memiliki likuiditas berlebih dan siap menyukseskan program Kopdes Merah Putih,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa koperasi berbasis desa harus memanfaatkan momentum ini untuk bertumbuh dan berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal melalui program Kopdes/Kelurahan Merah Putih. ()
Untuk lebih lengkap Baca:
Komentar