ISUPUBLIK.ID – Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Komkelger Universitas Wallacea melaksanakan kegiatan skrining dan edukasi kesehatan jiwa di SMP Negeri 6 Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Selasa, 24/6/2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Wallacea, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Barat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dengan mengusung tema “Remaja Sehat Jiwa, Sekolah Tangguh Anti-NAPZA.”
Acara diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari edukasi bahaya narkoba, skrining kesehatan mental menggunakan Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), hingga skrining risiko penyalahgunaan NAPZA dengan metode ASSIST. Sebanyak lebih dari 100 siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Di kesempatan itu perwakilan BNN Provinsi Sulawesi Barat, Mykel Klinton, menyatakan bahwa pendekatan langsung kepada remaja sekolah sangat penting dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Ini bukan sekadar penyuluhan, tetapi bagaimana menyentuh kesadaran dan jiwa anak-anak kita. Pendekatan berbasis komunitas dan kampus sangat strategis,”ujarnya.
Senada dengan hal itu, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Ns. Nuning Kurniati, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesadaran kesehatan mental sejak dini.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Kesehatan mental adalah fondasi utama dalam membentuk generasi yang tangguh,” katanya.
Sementara itu, mewakili Rektor Universitas Wallacea, Wita Oyleri menyampaikan apresiasi atas peran aktif mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak nyata.
“Universitas Wallacea mendukung penuh keterlibatan mahasiswa dalam membangun ketahanan remaja melalui kegiatan kontekstual seperti ini,” tuturnya.
Sedangkan koordinator KKN, Irwan, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa dalam membangun generasi muda yang sehat dan bebas narkoba.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian ilmiah dan partisipatif demi menciptakan generasi anti-narkoba dan meneruskan pembangunan bangsa,” jelasnya.
Selain itu, Dosen Koordinator KKN yang juga Ketua Yayasan Mandar Indonesia, Fredy Akbar K, menegaskan pentingnya menjadikan narkoba sebagai musuh bersama dan memperkuat ketahanan diri melalui interaksi sehat.
“Remaja tangguh tidak mudah tergoda narkoba. Kegiatan ini menjadi bagian dari membangun perisai diri melalui refleksi dan interaksi yang sehat,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Anti-NAPZA, penggeloran Mars BNN, serta komitmen bersama menjadikan sekolah sebagai ruang aman dan sehat bagi pertumbuhan mental remaja.()
Komentar