ISUPUBLIK.ID – Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (17/10/2025) sore hingga Sabtu pagi menyebabkan sejumlah pemukiman warga di Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, terendam banjir.
Salah satu desa yang paling terdampak adalah Desa Alue Abet, di mana sebagian rumah warga tergenang air dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.
Banjir tidak hanya merendam rumah penduduk, tetapi juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah dan jalan utama desa, sehingga aktivitas warga terganggu. Banyak warga terpaksa memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kenaikan air susulan.
Menurut warga, penyumbatan aliran Sungai Panga menjadi penyebab utama banjir yang berulang setiap musim penghujan. Air sungai yang tidak mengalir lancar menyebabkan luapan hingga ke pemukiman penduduk.
Salah seorang Ibu Rumah tangga Desa Alue Abet, Nur Asiah, mengatakan bahwa banjir sudah menjadi langganan setiap tahun karena saluran sungai di kawasan tersebut tidak dibersihkan secara rutin.
“Setiap musim hujan desa kami selalu kebanjiran. Air cepat naik karena saluran sungai tersumbat dan belum dibersihkan,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Ia pun berharap pemerintah daerah dapat melakukan pembersihan saluran sungai secara menyeluruh, seperti yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah Aceh di sungai yang ada di Desa Tuwie Kareung, dengan nilai anggaran mencapai lebih dari Rp4 miliar untuk perbaikan dan normalisasi aliran sungai.
Warga menilai langkah serupa perlu diterapkan di Desa Alue Abet agar banjir tidak terus berulang setiap tahun. Mereka berharap perhatian serius dari pemerintah daerah untuk penanganan permanen, bukan hanya tindakan darurat saat banjir terjadi.
Hingga Sabtu siang, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan berat akibat banjir tersebut. Namun warga diminta tetap waspada, mengingat curah hujan di wilayah Aceh Jaya masih cukup tinggi dan berpotensi menyebabkan genangan di beberapa titik rawan lainnya.()
Komentar