ISUPUBLIK.ID – Kalangan pimpinan dayah atau pesantren di Kabupaten Aceh Jaya menyambut baik wacana pemerintah yang akan melakukan pengecekan kelayakan terhadap pembangunan pesantren atau dayah di seluruh Indonesia. Langkah tersebut dinilai penting untuk memastikan setiap pembangunan lembaga pendidikan Islam berjalan sesuai kebutuhan, aturan, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Sebagaimana diketahui, pondok pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan spiritual generasi muda Muslim di Indonesia. Namun, masih banyak pesantren yang dibangun secara mandiri dengan sumber daya terbatas. Kondisi ini membuat beberapa pembangunan kurang memperhatikan aspek teknis dan keselamatan, sehingga berpotensi menimbulkan risiko seperti ambruknya bangunan.
Dalam kebijakan yang sedang disiapkan, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pondok pesantren, terutama bangunan bertingkat yang belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Langkah ini dinilai sebagai upaya positif untuk menjaga mutu dan tata kelola pembangunan lembaga pendidikan keagamaan di daerah.
Para pimpinan dayah di Aceh Jaya menilai, rencana tersebut sangat tepat karena masih ada pembangunan pesantren yang dilakukan tanpa perencanaan matang atau tidak sesuai kebutuhan santri. Mereka berharap kebijakan itu bisa memastikan pembangunan dayah tidak hanya menjadi proyek fisik, tetapi juga menyentuh aspek fungsional dan keberlanjutan pendidikan.
Pimpinan Pesantren Terpadu Al Anshar Aceh Jaya, Ustaz Herman, menyampaikan pihaknya sangat mendukung langkah pemerintah tersebut. “Dayah atau pesantren bukan sekadar bangunan tempat belajar, tapi juga pusat dakwah dan pembinaan moral umat. Maka sudah seharusnya pemerintah melakukan kajian menyeluruh, apalagi di pesantren kami masih banyak kekurangan dibandingkan pesantren modern lainnya di Aceh,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Ia menambahkan, dengan adanya pengecekan kelayakan, pembangunan pesantren ke depan diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan riil di lapangan. “Pesantren merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga nilai-nilai keislaman, melahirkan generasi berakhlak, dan mendukung pembangunan moral masyarakat,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kualitas lembaga pendidikan Islam di Aceh dan Indonesia, khususnya dalam aspek keselamatan, kenyamanan, serta keberlanjutan fungsi pendidikan bagi generasi mendatang.()
Komentar